Kegiatan dihadiri Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, dr. Anies Djaka Karyawan, Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi, Agung Dodik Pujianto, SST., Programer Imunisasi, Luluk Dwinanda Puspita dan Koordinator Imunisasi dari 26 Puskesmas se-Kabupaten Madiun.
dr. Anies Djaka Karyawan dalam sambutannya meminta seluruh peserta untuk tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan. “Tugas Bapak dan Ibu semakin banyak karena pandemi dalam 2 tahun terakhir, apalagi laporan dipantau setiap hari,” demikian ungkap dr. Anies.
“Vaksinasi adalah langkah efektif dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19. Kita masih ingat pada bulan Juli 2021 masyarakat harus antri di Rumah Sakit karena gejala berat, tapi gelombang yang baru datang ini tidak terlalu banyak gejala berat.” Tambah dr. Anies.
Peran vaksinator sangat besar dalam menciptakan imunitas masyarakat Kabupaten Madiun terhadap virus Covid-19 secara keseluruhan. “Terima kasih atas perjuangan Bapak Ibu dalam menyehatkan masyarakat Kabupaten Madiun dengan melaksanakan Vaksinasi mulai tahun 2021 yang lalu,” demikian pungkas dr. Anies.
Melanjutkan apa yang telah disampaikan dr Anies, Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi, Agung Dodik Pujianto, SST. meminta peningkatan upaya memperkecil gap vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan dosis 2 dengan memperbanyak pelaksanaan vaksinasi dosis 2.
Agung Dodik Pujianto menambahkan adanya perubahan regulasi vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan untuk sasaran lansia, “Yang semula diberikan jarak 6 bulan setelah pelaksanaan vaksinasi dosis 2 baru bisa menerima vaksinasi dosis 3, sekarang diberikan minimal rentang 3 bulan,” lanjut Agung Dodik Pujianto.
Saat membahas Imunisasi rutin, Agung Dodik Pujianto menjelaskan adanya pergeseran sasaran imunisasi untuk Bayi, Baduta, Balita. “Semua disesuaikan mengikuti pertambahan usia, sehingga setiap anak memungkinkan untuk berpindah kelompok sasaran karena dasar pengelompokannya adalah usia anak,” imbuh Agung Dodik Pujianto.
“Untuk tahun 2022 kami targetkan UCI dan IDL 100% tercapai, sehingga harus dilakukan upaya lebih dalam memenuhi angka minimalnya. Untuk itu harus dilakukan kerjasama dan sinergi yang baik antar anggota tim Vaksinator baik di Puskesmas, maupun antara puskesmas dengan Dinas Kesehatan,” demikian pungkas Agung Dodik Pujianto.
Sementara itu Programer Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Luluk Dwinanda Puspita menginformasikan akan dilaksanakannya gerakan Bulan Vaksinasi Campak dan Rubella sebagaimana PIN Polio yang pernah ada sebelumnya.
“Sasaran Bulan Imunisasi Campak Rubella adalah bayi usia 9 bulan sampai 59 bulan tanpa memandang status imunisasi yang sudah diikuti,” demikian ungkap Luluk.
Bulan Imunisasi Campak Rubella digagas secara nasional karena muncul banyak kasus Campak dan Rubella di Indonesia.
“Untuk itu perlu segera dilakukan microplanning dan koordinasi lintas sektoral di tingkat puskesmas. Mohon teman-teman bisa mulai menyiapkan data yang sekiranya diperlukan,” demikian pungkas Luluk.
Validasi data imunisasi tahun 2021
dilaksanakan semua puskesmas yang hadir setelah penyampaian informasi vaksinasi
Covid-19 dan Imunisasi rutin. Kegiatan diakhiri pukul 11.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar